Franklin bisa menyebutnya nama-nama bulan dan nama-nama musim dalam setahun. Ia juga bisa membaca termometer dan mengeceknya setiap hari. Franklin sangat memperhatikan cuaca karena ia sangat taku dengan badai. Suatu hari Franklin hendak pergi ke rumah Fox, namun di luar sangat gelap, langit penuh dengan awan hitam yang sangat tebal. Setibanya di rumah Fox, hujan badai turun. Untunglah mereka su…
Franklin sangat menyukai selimut birunya. Mula-mula selimut itu besar, lembut, dan tepinya berlapis kain satin. Tetapi, lama kelamaan, karena terlalu sering dipakai, selimut itu menjadi berlubang-lubang dan tepinya compang-camping. Setiap tahun, Franklin bertambah besar dan selimutnya terasa semakin kecil. Suatu malam, Franklin tidak berhasil menemukan selimutnya. Ia tidak bisa tidur nyenyak ta…
Franklin tahu nama-nama hari, nama-nama bulan, dan nama hari libur di sepanjang tahun. Hari itu adalah hari Valentine. Franklin sedang menyiapkan kartu ucapan yang telah ia buat untuk semua temannya. Franklin memeriksa kembali kartu-kartu itu. Ia tidak ingin ada teman yang terlupa.
Mengisahkan tentang Franklin bermain bersama dan memiliki petualangan seru bersama adiknya si Bayi Beruang.
Franklin sudah bisa menyebutkan angka satu sampai sepuluh secara urut dan bisa menyebutkan abjad. Ia suka menggambar dan paling suka pelajaran "Tunjukkan dan Ceritakan". Maka, ketika Pak Owl memberi tugas, Franklin sudah siap mengerjakannya. Franklin menggambar teman-teman dan lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Ia menyebut rumah, toko, taman, rumah sakit, lapangan sepakbola sebag…
Franklin belum bisa naik sepeda tanpa roda penolong. Beaver, si berang-berang, paling berani dan paling rajin berlatih naik sepeda. Ia yang pertama kali berani melepas roda penolong sepedanya. Beberapa hari kemudian, teman-teman Franklin sudah bisa naik sepeda tanpa roda penolong. Franklin melepas roda penolong sepedanya dan mulai berlatih dengan dibantu ibunya. Franklin jatuh, ia merasa tidak …
Franklin mempunyai banyak teman, dan teman akrabnya adalah Bear. Mereka sering bermain kejar-kejaran, bermain kelereng, bermain lompat-lompatan, dan bermain bola. Sampai suatu hari Franklin dan Bear bertengkar. Franklin selalu ingin menentukan semuanya, permainan apa yang mereka mainkan, siapa menang siapa kalah, ia juga selalu ingin menjadi pelempar bola dalam permainan bisbol. Teman-temannya …
Franklin, Bear, dan ayah Bear bertualang dengan kano. Ini pengalaman pertama bagi Franklin dan Bear, si beruang. Dengan kano, mereka menyusuri sungai, danau hingga sampai ke laut. Franklin dan Bear sangat senang. Mereka merasa seperti petualang yang ciceritaka gurunya di sekolah. Tapi lama-kelamaan mereka merasa jenuh karena mendayung terlalu lama.
Franklin takut dengan ruang gelap dan kecil. Itulah sebabnya, ke mana-mana Franklin selalu menyeret cangkangnya. Ia takut masuk ke dalam cangkangnya yang gelap dan kecil. Franklin yakin bahwa sesuatu yang mengerikan, seperti monster, ada di dalam cangkangnya yang gelap dan kecil itu. Maka, pergilah ia ke teman-temannya untuk minta bantuan. Duck, si bebek menawarkan pelampung renang yang biasa d…
Franklin meminta izin kepada orang tuanya, karena ia ingin mengajak Bear menginap di rumahnya. Kamar Franklin terlalu kecil untuk seekor kura-kura dan seekor beruang. Maka ia berencana untuk tidur di ruang tengah dan berkemah di halaman. Bear sangat senang dengan rencana Franklin. Ia membawa barang-barang miliknya, seperti buku, bantal, kantung tidur, puzzle, senter, sandal, sikat gigi, makanan…