Ia tersenyum sambil menengok ke sekitar. Ia ingin berteriak, tapi lehernya seperti tercekat. Ia tak lagi berpikir soal Bagas, seolah ia ditimpa oleh sebuah kemendesakan yang lebih besar. Ia tak tahu, matanya berkaca-kaca melihat langit yang biru polos. Perasaan apa ini? Tiba-tiba ia merasa tidak perlu lagi bersedih. Ia terduduk begitu saja, seolah sepi menggelayut. Perasa an yang muncul di perm…