Buku ini merupakan karya untuk ikut memberikan sumbangsih terhadap tren perkembangan ajaran Buddha terapan yang saat ini dipraktikkan oleh khalayak ramai dengan tujuan mencapai kesembuhan batin dan kesehatan secara umum.
Buku ini menawarkan alternatif gaya pengasuhan baru. Mengasuh dengan dan dari hati Buddha kita. Lewat tutur yang sederhana, kisah-kisah nyata dalam keseharian mengasuh anak-anak dan contoh-contoh ringkas, buku ini akan membuka cakrawala pembaca mengenai gaya pengasuhan yang efektif, memberikan pengetahuan dan keterampilan baru.
Pada saat kita berdamai dengan pikiran negatif kita sendiri, dan pada saat kita mengamati timbulnya, berdiamnya, dan lenyapnya setiap momen pikiran kita serta pada saat kita memahami bahwa dunia yang kita lihat di luar diri kita merupakan manifestasi dari dunia di dalam diri kita.
Dengan membuka pintu gerbang Kuan Yin, kita akan menemukan bagian diri kita sendiri yang terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata. Kerinduan mendalam terhadap pengamatan langsung akan hakikat sejati kita yang bercahaya.
Buku ini menelusuri kembali 80 tahun perjalanan hidup Buddha secara perlahan dan lembut, sebagai mata Svasti, si anak penggembala kerbau dan sebagian lagi melalui mata Buddha sendiri. Jalur Tua Awan Putih akan menjadi sebuah klasik dalam literatur keagamaan.
Buku ini menelusuri kembali 80 tahun perjalanan hidup Buddha secara perlahan dan lembut, sebagai mata Svasti, si anak penggembala kerbau dan sebagian lagi melalui mata Buddha sendiri. Jalur Tua Awan Putih akan menjadi sebuah klasik dalam literatur keagamaan.
Di bawah pohon Bodhi di India dua puluh lima abad yang lalu, Buddha mencapai suatu pengertian mendalam bahwa tiga kondisi pikiran adalah sumber dari semua ketidakbahagiaan kita: pandangan salah, nafsu keinginan yang berlebihan, dan kemarahan. Semuanya sulit, tetapi mengambil salah satu contoh, kemarahan - salah satu dari emosi yang paling kuat - dapat menghancurkan hidup, dan merusak perkembang…
Buku Sarang Macan dapat menjadi bukti bahwa praktik klasik berupa pertarungan dharma ini bisa hidup dan berlangsung dengan lancar di komunitas Zen Amerika. Buku ini berisikan catatan dari sesi-sesi pertarungan dharma yang sungguh-sungguh terjadi antara John Daido Loori Roshi melawan para siswanya, di Wihara Gunung Zen.
Buku ini mencakup hampir seluruh aspek ajaran Buddha yang ditulis dengan menggunakn bahasa sehari-hari yang mudah dipahami pembaca.
Sudah bertahun-tahun, buku-buku Pema Chodron menawarkan cara hidup baru yang menggairahkan para pembacanya: menciptakan keberanian, kemurahhatian, dan welas asih di segala aspek kehidupan kita. Dalam buku ini, dia mengundang para pembaca agar berani mengambil resiko menelusuri jalan ‘pendekar bodhisattwa,’ yang secara mendalam menjelaskan tentang cara membangunkan kelembutan hati serta meng…